Profile
Makam Papan Tinggi Barus merupakan sebuah obyek wisata religi dan sejarah yang terletak di desa Penanggahan, kecamatan Barus Utara, kabupaten Tapanuli Tengah. Obyek wisata ini merupakan salah satu tempat wisata dalam destinasi Tapanuli Tengah atau yang dikenal dengan julukan “Negeri Wisata Sejuta Pesona” yang menyimpan potensi keindahan alam yang luar biasa.
Kota Barus
Barus merupakan sebuah kota dagang yang sudah ada sejak abad ke 7 letaknya berada di pantai Barat pulau Sumatera. Berbagai komoditi perdagangan saat itu dari kawasan ini seperti
buah pala, cengkeh, lada, kulit manis, merica, kemenyan, dan kayu bulat. Dan konon bahan-bahan untuk pembalseman (mumi) para raja Mesir zaman dahulu diimport dari Barus.
Sejak abad pertama hingga abad ke 17 Masehi, selain sebagai pusat peradaban, Barus juga merupakan kota pelabuhan terbesar yang pernah ada di Nusantara. Waktu itu belum ada Bandar Malaka dan Samudera Pasai di Aceh. Barus disebut juga dengan nama lain, yaitu ‘Fansur’. Yang dahulunya merupakan penghasil kapur barus yang terkenal ke mancanegara sehingga kota ini dinamai Barus.
Makam Papan Tinggi
Makam Papan Tinggi merupakan sebuah pemakaman yang dianggap paling tua, berada di sebuah bukit hijau terpencil, pemandangan disini indah dengan latar belakang panorama kota Barus dan Samudera Hindia di sisi barat.
Di makam ini yang dimakamkan adalah seorang tokoh penyebar Islam pertama di Sumtera Utara bernama Syaikh Mahmud, berasal dari Hadral Maut (Yaman). Beliau wafat diperkirakan antara tahun 34 H sampai 44 H. Syaikh Mahmud adalah putra dari Syaikh Abu Abdurrahman bin Muadz bin Jabal. Syaikh Abu Abdurrahman bin Mu’adz bin Jabal adalah sahabat nabi yang termasuk salah satu golongan orang yang pertama kali berbai’at kepada Rasulullah untuk masuk Islam (as Sabiqun al Awwalun).Adapun makam yang terdapat di Makam Papan Tenggi ini berjumlah 5 makam, satu diantaranya makam yang panjangnya sekitar 7 meter, dan ukuran tinggi batu nissannya yakni sekitar 1,5 meter, sementara 4 makan lainnya bersampingan dengan makam utama, yakni panjangnya sekitar 1,5 meter, nisannya terbuat dari batu yang ditegakkan tanpa ada tanda sama sekali.
Untuk mencapai lokasi harus mendaki skitar 700 anak tangga hingga mencapai letak makam yang berada pada ketinggian 200 meter di atas pemukaan laut.Penamaan Makam Papan Tinggi karena bukit ini dahulu merupakan lokasi pengambilan kayu oleh masyarakat untuk dijadikan bilah-bilah papan.
Biasanya pada akhir pekan Makam Tanah Tonggi ini ramai dikunjungi masayarakat pada akhir pekan atau liburan untuk berziarah, sekaligus menikmati keindahan pemandangan alam yang indah.
Lokasi dan Cara Mencapai
Lokasi Makam Papan Tinggi adalah di Desa Penanggahan, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung harus berjalan sekitar 100 meter dari jalan raya menuju kaki bukit, lalu menaiki sekitar 710 anak tangga sampai ke puncak bukit. Kesampaian Makam Papan Tinggi adalah sebagai salah satu tempat wisata religi dan sejarah yang menunjukkan jejak peradaban Islam di Barus pada masa lalu. Pengunjung dapat melihat pemandangan kota Barus dan pantai barat Sumatera dari atas bukit, serta mengenal lebih dekat makam-makam tua yang berusia ratusan tahun.
Fasilitas
Fasilitas yang tersedia di Makam Papan Tinggi adalah sebagai berikut:
- Tempat parkir kendaraan di kaki bukit.
- Pagar besi untuk berpegangan di sepanjang jalur.
- Tempat istirahat di beberapa spot di sepanjang jalur.
- Pedagang minuman di puncak bukit.
- Pagar pembatas di sekeliling kompleks makam.
Untuk berkunjung ke Makam Papan Tinggi, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 2.000 dan memberikan donasi seikhlasnya kepada juru kunci. Selain itu, pengunjung juga harus mematuhi beberapa aturan, seperti tidak memakai sepatu atau sendal, berbicara dengan sopan, dan menghormati makam-makam yang ada
Tips Berkungjung
Berdasarkan hasil pencarian web, tips yang dapat saya berikan saat berkunjung ke Makam Papan Tinggi adalah sebagai berikut:
- Hindari jam-jam matahari terik, karena cuaca di sana bisa sangat panas dan melelahkan.
- Bawa persediaan minum yang cukup, karena di puncak bukit hanya ada pedagang minuman dengan harga yang lumayan mahal.
- Pakai pakaian dan alas kaki yang nyaman, karena Anda harus menaiki ratusan anak tangga untuk mencapai kompleks makam.
- Hormati makam-makam yang ada dan jangan merusak atau mengotori tempat tersebut.
Map
Sorry, no records were found. Please adjust your search criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.