Profile
Taman Bumi Nasional Ciletuh-Palabuhanratu adalah sebuah konsep manajemen pengelolaan kawasan yang menyerasikan keragaman geologi, hayati, dan budaya, melalui prinsip konservasi, edukasi, dan pembangunan yang berkelanjutan di 8 kecamatan di kawasan wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia.
Taman Bumi Nasional Palabuhanratu atau Palabuhanratu National Geopark adalah satu-satunya geopark atau taman bumi di Jawa Barat, Indonesia.
Taman Nasional Ciletuh-Palabuhanratu juga merupakan tempat wisata baru di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat sekaligus merupakan Geopark Nasional Indonesia yang telah diakui UNESCO pada tahun 2015 silam dan saat ini Geopark Nasional Palabuhanratu sudah menjadi Geopark Internasional atau Global Geopark Network (GGN) agar diakui UNESCO pada tahun 2018 silam.
Geopark Ciletuh ditetapkan sebagai UGG pada tahun 2018. Sebuah kawasan terpadu untuk perlindungan dan penggunaan geologi berkelanjutan, sekaligus memajukan ekonomi masyarakat setempat. Geopark Ciletuh dikelilingi hamparan alluvial dengan batuan unik dan pemandangan yang indah. Di sisi lain, bukan hanya perbukitan batuan yang dimilikinya, Ciletuh juga punya pantai yang dengan ombak yang disukai para peselancar dunia.
Ombak tersebut dapat dinikmati di Pantai Cimaja. Pantai itu sering terpilih sebagai lokasi lomba surfing berskala internasional. Selain itu, di kawasan seluas 126.100 hektare tersebut budaya Sunda masih amat terasa. Geopark tersebut mencakup delapan kecamatan mulai dari Cisolok (Pantai Cimaja) sampai dengan Ujunggenteng (Ciemas), Sukabumi. Tak hanya dapat mempelajari adat dan budayanya saja, di Geopark Ciletuh wisatawan juga bisa menikmati beragam objek wisata eksotis. Mulai dari keindahan air terjun Awang, Taman Purba, bukit Panenjioan, dan masih banyak lainnya.
Ada banyak vila, homestay, bahkan camping ground di Geopark Ciletuh. Juga banyak rumah makan di sekitar. Warga lokal yang sadar wisata juga menyambut wisatawan dengan ramah dan terpenting harganya masih masuk akal untuk wisata rombongan. Baca juga: Wisata Komplet tapi Dekat Jakarta? Datanglah ke Geopark Ciletuh… Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bisa dibilang ini kawasan wisata yang paket lengkap. Ada wisata puncak bukit, air terjun yang banyak sekali, snorkeling di laut, dan bermain di pulau.
Objek Wisata di Geopark Ciletuh
Geopark ini memiliki luas kurang lebih 128.000 hektare dengan bentuk mirip tapal kuda berdiameter 15 km yang menghadap ke arah Teluk Ciletuh. Dengan area yang sangat luas membuat tempat ini menyediakan beragam objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Melansir dari laman innagroup.co.id, berikut tempat wisata utama di Geopark Ciletuh Sukabumi.
1. Vihara Dewi Kwan Im
Tempat wisata Geopark Ciletuh yang pertama yaitu Vihara Dewi Kwan Im atau Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa yang ada di Desa Kertajaya, Simpenan, Sukabumi. Vihara ini terletak sekitar delapan kilometer dari Pelabuhan Ratu.
Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa ada di lereng bukit. Sehingga untuk sampai ke area berdoa yang ada di atas bukit pengunjung harus melalui 300 anak tangga. Saat sampai di anak tangga pertama, pengunjung akan disambut patung 14 kepala naga.
Vihara Dewi Kwan Im ini dibangun pada 8 Agustus 200. Di area vihara ini juga terdapat petirahan yang merupakan tempat untuk Prabu Siliwangi dan Ratu Pantai Selatan.
2. Puncak Darma
Puncak Darma adalah area pandang yang mengarah ke pantai dan gunung terutama arah Pantai Palampang di Teluk Ciletuh. Dahulunya, tempat ini bernama Pasir Muncang atau Puncak Kemiri. Namun sejak 2004, tempat ini dikenal dengan nama Puncak Darma yang mengacu pada nama sebuah perusahaan yang memperbaiki jalan di tempat tersebut.
Objek wisata Geopark Ciletuh ini ada di sekitar 340 meter di atas permukaan laut. Dari tempat ini, pengujung bisa melihat lembah dan dinging amphitheater Ciletuh, Pulau Mandra, Pulai Kunti, Pantai Cikadal, muara Sungai Ciletuh, dan muara Sungai Cimarinjung.
Tempat wisata ini cocok untuk berfoto karena memiliki latar belakang matahari terbit maupun terbenam. Puncak Darma juga cocok untuk bersantai sembari menikmati pemandangan di geopark tersebut.
Di tempat ini juga ada beberapa fasilitas pendukung seperti warung, toilet umum, papan informasi, dan spot foto instagramble. Letak Puncak Darma sekitar 30 menit dari Vihara Dewi Kwan Im.
3. Curung Awang
Curug Awang ada di aliran Sungai Ciletuh, Desa Tamanjaya. Jarak Curug Awang dari jalan raya sekitar dua kilometer dengan jalan berbatu dan pohon sawit serta kebun warga di kanan-kirinya. Dari tempat parkir, Anda harus berjalan terlebih dahulu sekitar lima menit.
Curug Awang memiliki air terjun yang paling lebar dan besar dibandingkan Curug Geopark Ciletuh lainnya. Posisi air terjun ada di bagian bawah, sehingga untuk sampai ke lokasi tersebut Anda harus melewati pematang sawah yang ada disekitarnya.
Selain sebagai tempat wisata, air terjun ini juga digunakan untuk mengairi sawah warga. Sekitar 200 meter ke arah hilir dari Curug awang terdapat air terjun yang lebih kecil bernama Curug Tengah.
4. Curug Sodong
Curug Geopark Ciletuh lainnya yaitu Curug Sodong. Letaknya ada di Desa Ciwaru. Untuk sampai ke lokasi ini, Anda membutuhkan waktu sekitar setengah jam berkendara. Akses ke Curug Sodong berupa jalan berbatu namun bisa dilalui mobil.
Lokasi air terjun di curug ini dekat dengan area parkir. Jadi saat berkunjung ke Curug Sodong, Anda tidak perlu berjalan jauh untuk sampai ke titik lokasi air terjun. Curug Sodong disebut juga sebagai air curug kembar karena aliran air bercabang dua dan terjun seperti kembar.
Pada bagian bawah air terjun ada dinding yang membentuk seperti gua. Di lokasi ini juga ada empat air terjun bertingkat. Tiga air terjun berada di aliran sungai yang sama. Tiga air terjun tersebut yaitu Curug Ngelai, Curug Cikaret, dan Curug Sodong.
Sementara itu, satu curug lainnya yaitu Curug Cikanter yang bisa diakses dengan jalan kaki sekitar 20 menit dari Curug Sodong lewat jalan setapak yang menanjak. Ada beberapa fasilitas umum yang tersedia di Curug Sodong antara lain; warung, toilet, homestay, dan papan informasi.
5. Pantai Karang Hawa
Selain curug, di lokasi Geopark Ciletuh juga ada pantai yang bernama Pantai Karang Hawa. Disebut sebagai Pantai Karang Hawa karena di lokasi wisata ini ada karang yang bentuknya seperti tungku untuk memasak. Karang Hawa mempunyai area pantai yang luas dengan garis pantai lebih dari satu kilometer.
Lokasi Pantai Geopark Ciletuh cukup dengan Pelabuhan Ratu. Anda hanya butuh waktu sekitar 15 menit berkendara untuk sampai ke lokasi tersebut. Akses Pantai Karang Hawa juga sangat mudah diakses karena tepat di pinggir jalan.
Ada beberapa aktivitas seru yang bisa dilakukan saat berkunjung ke wisata ini, antara lain sepak bola, voli, atau berselancar. Namun saat berkunjung ke Pantai Karang Hawa sangat tidak disarankan berenang sebab ombak pantai ini cukup besar dan pada dasar laut berkarang sehingga cukup berbahaya.
Berapa Tiket Masuk Geopark Ciletuh?
Sebelum pergi berlibur, kita pasti mulai mencari tahu harga tiket masuk ke lokasi tersebut. Berdasarkan penelusuran di berbagai sumber diketahui bahwa harga tiket masuk Geopark Ciletuh ternyata bervariasi tergantung objek wisata yang dikunjungi.
Namun perlu diketahui bahwa selain membayar tiket masuk, pengunjung juga akan dikenakan biaya parkir kendaraan. Di beberapa platform, ada juga yang menyediakan paket wisata ke Geopark Ciletuh. Jadi harga yang akan dibayarkan sudah meliputi transportasi, tiket masuk, dokumentasi, biaya parkir, dan beberapa fasilitas penunjang lainnya.
Itulah beberapa objek wisata utama di area Geopark Ciletuh yang menarik untuk dikunjungi. Karena masih pandemi, jadi pastikan untuk menerapkan protokol kesehatan saat berlibut ke lokasi ini.
Map
Sorry, no records were found. Please adjust your search criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.