Danau Toba merupakan salah satu ikon kebanggaan Indonesia di Sumatra Utara. Di sini pula bakal digelar F1 Power Boat 2023, ajang balap perahu super cepat kelas dunia. Menariknya lagi, Danau Toba dan perbukitan di sekitarnya kerap menjadi lokasi syuting film Indonesia, lho.
Keindahan Danau Toba memang bikin terpana dan telah mendunia. Demikian pula dengan adat dan budaya masyarakat di sekitarnya. Maka, gak heran kalau sejumlah film Indonesia terinspirasi dari masyarakat Batak dan menjadikan Danau Toba sebagai latar tempatnya.
Buat kamu yang belum pernah mengunjungi Danau Toba, cobalah nikmati keindahannya melalui film. Berikut ini lima film yang menampilkan keindahan Danau Toba. Yuk, simak hingga selesai!
1. Cahaya Cinta Pesantren (2016)
cuplikan film Cahaya Cinta Pesantren (dok. Fullframe Pictures/Cahaya Cinta Pesantren)
Cahaya Cinta Pesantren (2016), sebuah film yang diadaptasi dari novel berjudul serupa, karya Ira Madan. Film ini dibintangi oleh Yuki Kato, Febby Rastanty, Vebby Palwinta, Fachri Muhammad, dan Rizky Febian. Dari judulnya saja, kamu bisa menebak bahwa film ini mengisahkan kehidupan remaja di pesantren.
Shila (Yuki Kato), anak nelayan di danau Toba yang ingin melanjutkan sekolah ke SMA negeri favorit, tapi tidak lolos. Sedangkan orangtuanya memiliki keterbatasan biaya untuk menyekolahkannya di SMA swasta. Kemudian, Shila dibujuk untuk menjadi santri di Pesantren Al-Amanah.
Selama menjadi santri, ia bersahabat degan Manda (Febby Rastanty), Aisyah (Sivia Azizah), dan Icut (Vebby Palwinta). Mereka menjalani kehidupan di pesantren dengan beragam konflik, mulai persahabatan hingga percintaan.
2. Toba Dreams (2015)
Toba Dreams (dok. TB Silalahi Center/Toba Dreams)
Toba Dreams (2015) merupakan adaptasi novel berjudul sama karya TB Silalahi. Film ini dibintangi oleh sejumlah artis kenamaan Indonesia, seperti Vino G. Bastian, Marsha Timothy, Matias Muchus, Tri Yudiman, dan Jajang C. Noer.
Film, pemeran, penulis skenario, hingga sutradaranya berhasil meraih beberapa penghargaan lho. Matias Muchus dinobatkan sebagai pemeran pendukung pria terbaik di Festival Film Indonesia 2015. Beni Setiawan sebagai Sutradara Terpuji dan Vino G. Bastian sebagai pemeran utama pria terpuji versi Festival Film Bandung 2015. Filmnya sendiri dinobatkan sebagai film terfavorit dalam Indonesia Movie Actors Awards 2016.
Berbeda dari film sebelumnya, Toba Dreams fokus pada kisah percintaan dua sejoli yang terhalang oleh restu orangtua. Kisah ini dialami oleh Ronggur (Vino G. Bastian), putra sulung Sersan Mayor Tebe (Mathias Muchus). Ia dikenal sebagai sosok keras kepala, mirip ayahnya.
Setela pensiun, Tebe mengajak keluarganya pindah dari Jakarta menuju kampung halamannya di Toba Samosir, Sumatra Utara. Sayangnya, Ronggur menolak karena telah memiliki kekasih beda agama bernama Andini (Marsha Timothy). Lambat laun, Ronggur mau pindah ke kampung halaman.
Suatu saat, ia kembali ke Jakarta, siapa sangka Andini sudah dijodohkan. Ronggur dan Andini pun memilih menikah tanpa restu orangtua. Masalah tidak berhenti di situ, bahaya justru menghampiri keluarganya.
3. Nariti: Romansa Danau Toba (2022)
cuplikan film Nariti Romansa Danau Toba (dok. MRG Film/Nariti Romansa Danau Toba)
Nariti: Romansa Danau Toba (2022) mengisahkan Jefrey (Bastian Steel) yang kembali ke kampung halamannya. Ia bertemu dan jatuh hati pada Nariti (Zoe Jackson), ketika di sekolah baru. Namun terhalang oleh Rico (Yogi Werner), teman sekolah mereka yang juga menyukai Nariti.
Jefrey yang dikenal sebagai bad boy, justru dapat menaklukkan Nariti. Kendati demikian, hubungan mereka terhalang restu ibu Nariti (Paramitha Rusady) kareana latar belakang Jefrey yang merupakan pengusaha terkenal.
Ibu Nariti pun mengirim Nariti untuk kuliah di Jakarta supaya dapat memisahkan putrinya dengan Jefrey. Namun, mereka bertemu kembali ketika sang ibu didiagnosis gagal ginjal akut dan harus menjalani operasi transplantasi ginjal.
4. Pariban: Idola dari Tanah Jawa (2019)
cuplikan film Pariban Idola dari Tanah Jawa (dok. Stay Connected Media/Pariban Idola dari Tanah Jawa)
Pariban: Idola dari Tanah Jawa (2019), film yang memadukan genre romantis komedi dan kebudayaan Batak. Film ini dibintangi oleh Ganindra Bimo dan Atiqah Hasiholan.
Halomoan Brandon Sitorus (Ganindra Bimo) atau dikenal sebagai Moan merupakan pria sukses di Jakarta. Di usianya ke-35 tahun, ia mendapatkan tekanan untuk segera menikah dari sang Mamak (Mak Gondut). Moan dikenal sebagai playboy, diminta sang Mamak untuk menemui paribannya–sebutan sepupu yang sangat dianjurkan untuk dijadikan keluarga atau dikawini dalam adat Batak.
Di luar dugaan Moan, paribannya yang bernama Uli Silalahi (Atiqah Hasiholan) sangat cantik dan membuatnya jatuh hati. Namun, usaha Moan untuk mendekati Uli terhalang Binsar (Rizky Mocil), pemuda kaya yang menjadi saingannya.
5. Ngeri-Ngeri Sedap (2022)
cuplikan film Ngeri-Ngeri Sedap (dok. Imajinari Vinsionari Film Fund/Ngeri-Ngeri Sedap)
Satu lagi film yang menunjukkan keindahan Danau Toba, yakni Ngeri-Ngeri Sedap (2022). Berbeda dari lainnya, film ini justru mengangkat kisah keluarga yang dekat dengan masyarakat Indonesia. Tentunya dengan tetap memerankan karakter dan masyarakat Batak.
Film ini meraih sejumlah penghargaan, seperti memenangkan film terbaik, aktris, dan aktor pendukung terbaik di Festival Film Wartawan Indonesia 2022. Bahkan, Viky Sianipar dinobatkan sebagai penata musik terpuji film bioskop d Festival Film Bandung 2022. Sedangkan Arswendy Beningswara dan Tika Panggabean menjadi pasangan terbaik dan terfavorit versi Indonesian Movie Actors Awards 2022.
Pak Domu (Arswendy Beningswara) dan Mak Domu (Tika Panggabean), pasutri berdarah Batak yang memiliki empat anak. Namun, hanya satu yang tinggal bersama mereka, bernama Sarma (Gheta Bhebhita). Sedangkan ketiga anaknya yang lain merantau ke Pulau Jawa.
Sayangnya, meski rindu, ketiga anaknya selalu memiliki alasan untuk tidak pulang dan menghadiri acara adat. Karena, mereka memiliki hubungan kurang baik dengan sang ayah. Namun, Pak Domu dan Mak Domu tak habis akal, mereka pun memiliki rencana “ngeri-ngeri sedap” untuk membuat ketiga putranya pulang.
Kelima film dengan berbagai genre tersebut berfokus pada kehidupan masyarakat Batak dari berbagai sisi. Mulai asmara, persahabatan, suka duka kehidupan remaja, hingga keluarga yang juga dekat dengan masyarakat Indonesia. Jadi, selain kisahnya yang menarik, latar tempatnya pun memanjakan mata.
sumber; IDN Times
Leave a Reply